Selasa, 07 Februari 2012

LAPORAN MIKROSKOP

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Suatu kenyataan yang tidak bisa dibantah, bahwa kita hidup di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan alat yang serba canggih, serba cepat dan serba otomatis, ini semua berkat kemajuan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, selalu membawa ke untungan bagi manusia, karena segala kesulitan hampir dapat dipecahkan. Seperti yang kita pelajari tentang benda-benda mikro (kecil) yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang manuria, untuk itu dibutuhkan alat yang dapat digunakan untuk melihat benda-benda mikro (kecil) tersebut yang dinamakan mikroskop. Pengertian mikroskop sendiri adalah alat yang dapat digunakan melihat benda-benda kecil.
Pengetahuan teori saja dirasa kurang cukup untuk menunjang ketrampilan mahasiswa dalam pengoperasian mikroskop. Karena mikroskop merupakan alat bantu utama dalam sebuah pengamatan dan penelitian khususnya dalam melihat benda-benda kecil. Oleh karena itu sebagai mahasiswa yang menuntut ilmu khususnya fakultas sains harus bias menggunakan dan mengetahui fungsi bagian-bagian dari mikroskop karena kita tidak akan terlepas dari sebuah praktikum

1.2    Rumusan Masalah
                 Rumusan masalah merupakan suatu yang sangat penting dalam suatu penelitian. Rumusan masalah merupakan titik tolak dari suatu kegiatan penelitian karena kenginan untuk mengetahui suatu permasalahan, memecahkannya, dan mengatasinya agar dapat mencapai apa yang dikehendaki.
                Rumusan  masalah dalam praktikum ini adalah
1.   Apa pengertian mikroskop?
2.   Apa sajakah macam-macam mikroskop dan jenisnya?
3.   Bagaimana fungsi dan bagian-bagian mikroskop?
4.   Bagaimana sifat-sifat bayangan pada mikroskop?
5.   Apa manfaat dalam pengukuran objek mikroskopis dengan mikrometr?

1.3  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis merumuskan tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1.   Mengetahui pengertian mikroskop.
2.   Mengetahui macam-macam mikrosop dan jenis-jenisnya.
3.   Mengetahui bagian-bagian mikroskop dan fungsinya.
4.   Mengetahui sifat-sifat bayangan pada mikroskop.
5.   Melatih ketrampilan dalam pengukuran objek mikroskopis dengan mikrometer.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Mikroskop
           Pada abad ke-17 Antonio van leeuwenhoek menemukan mikroskop yang mempunyai kekuatan pengamatan lebih baik dari pada alat-alat yang sudah ada, salah satu penemuan terbesarnya adalah meneliti tentang kuman ( Hart, 1978: 17).
           Mikroskop adalah  daya pembesaran dan penguraiannya mencerminkan berapa kali lebih besar objek bendanya terlihat di bandingkan dengan ukuran sebenarnya. Sedangkan daya urai adalah ukuran kejelasan atau jarak minimum dua titik yang dapat dipecah dan masih dapat dibedakan sebagai 2 titik terpisah (Chambell, 2006: 113).       
2.1.1  Macam-Macam Mikroskop
      Mikroskop berdasarkan sumber cahayanya di bedakan menjadi dua yaitu Mikroskop Cahaya dan mikroskop elektron  (Chambell, 2006: 113). 
Mikroskop Cahaya
            Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang cahayanya tampak jika di lewatkan melalui spesimen dan kemudian menembus lensa kaca dan lensa kaca membelokkan cahaya sedemikian rupa sehingga bayangan dalam spesimen diperbesar sewaktu bayangan itu di proyeksikan  (Chambell, 2006: 113). 
Jadi Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang memerlukan bantuan cahaya matahari dalam pengoprasiannya. Mikroskop ultraviolet adalah mikroskop yang mempunyai panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat dan pengggunaan cahaya ultravioletnya dapat meningkatkan daya pisah menjadi dua (2) kali lipat dari pada mikroskop biasa. Mikroskop pendar adalah mikroskop yang digunakan sebagai pendeteksi benda asing atau antigen (bakteri dan virus) dalam jaringan selain itu mikroskop ini juga dapat diamati dengan adanya cahaya ultraviolet. Mikroskop medan gelap adalah mikroskop yang digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang tipis yang hampir mendekati batas daya pisah mikroskop majemuk.mikroskop ini juga biasa di katakan lebih dari mikroskop yang lain di karenakan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya seperti pencahayaan yang menggunakan lampu. Mikroskop fase kontras adalah mikroskop yang digunakan untuk mengamati benda hidup dalam keadaan alaminya  (Wheeler, 1988: 23-29)
B.   Mikroskop Elektron
Mikroskop yang cahayanya tampak memfokuskan berkas elektron melalui spesimen  dan daya urainya di hubungkan terbalik dengan panjang gelombang radiasi yang di gunakan mikroskop dan berkas elektronnya memiliki panjang gelombang yang jauh lebih pendek dari panjang gelombang cahaya yang tampak   (Chambell, 2006: 113).
             Jadi mkroskop elektron adalah mikroskop yang memiliki perbesaran sampai 100X. Mikroskop elektron dibagi menjadi dua yaitu mikroskop elektron tranmisi dan mikroskop elektron pemayaran. Mikroskop elektron tranmisi adalah mikroskop yang digunakan untuk mengamati strukur sel. Sedangkan mikroskop elktron pemayaran adalah mikroskop yang digunakan unuk melihat permukaan sel  (Wheeler, 1988: 23-29).
2.1.  Sifat-Sifat Bayangan Mikroskop
Mikroskop digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil pada jarak dekat. Mikroskop terdiri dari lensa cembung, lensa yang dekat dengan benda disebut objektif. Sedangkan lensa yang dekat dengan mata disebut okuler digunakan kaca pembesar untuk melihat bayangan yang di bentuk oleh lensa objektifnya  (Tipler, 2001: 522-523).
Sifat bayangan yang terbentuk pada mikroskop akan berbeda antara lensa objektif dan lensa okuler. Pada lensa objektif bayangannya adalah nyata, terbalik, dan diperbesar. Sedangkan pada lensa okuler sifat bayangannya adalah maya, terbalik, dan diperbesar  (Giancoli, 2001: 243-245).
Dalam mikroskop cahaya, cahaya di fokuskan pada spesimen oleh lensa pembalik yang terbuat dari kaca, bayangan yang terjadi kemudian diperbesar oleh lensa objektif dan lensa okuler dan kemudian di proyeksikan pada mata atau pada film fotografik.  Sedangkan Dalam mikroskop elektron satu berkas elektron itu di fokuskan pada spesium oleh lensa pembalik dan hasil bayangannya di perbesar oleh sebuah lensa objektif dan lensa proyektor untuk di proyeksikan ke layar atau film fotografik  (Chambell, 2006: A-6).


BAB III
METODE PRAKTIKUM


3.1  Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum biologi umum tentang pengamatan mikroskop dilaksanakan yaitu pada hari senin tanggal 19-10-2009, tepatnya mulai pukul 11.00 sampai pukul 14.00 dan tempatnya berada di gedung sains dan teknologi lantai satu di laboraturium biologi.
3.2  Alat dan Bahan Praktikum
3.2.1  Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum pengamatan mikroskop adalah mikroskop, mikrometer objektif, mikrometer okuler, gunting, objek glass, dan deck glass.
3.2.2  Bahan
 Bahan-bahan yang digunakan dalam prakikum pengamatan mikroskop adalah kertas koran dan air.
3.3  Cara Kerja Praktikum
3.3.1  Mikroskop
1.   Dipotong satu huruf dari kertas koran yang sudah disiapkan, kemudian huruf yang sudah dipotong diletakkan diatas objek glass.
2.   Diberi dua tetes air dan ditutup dengan deck glass.
3.   Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah kemudian diperhatikan bayangan yang terbentuk, sama atau tidak dengan yang diobjek glass.
4.   Diamati dengan perbesaran kuat.
5.   Diperhatikan bayanan yang terbentuk jika digeser ke atas dan ke bawah.
3.3.2  Kalibrasi Mikrometer
1.    Mikrometer objektif diperlakukan sama seperti obyek glass dan dicari bayangan skalanya.
2.    Bila telah terlihat, mikrometer okuler diletakkan di dalam perangkat wadah lensa okuler, kemudian dipasang pada mikroskop lagi.
3.   Skala-skala pada kedua mikrometer tersebut disejajarkan, dimana salah satu anak skala diatur sedemikian rupa sehinga salin lurus.
4.    Dicari satu anak skala lainnya pada kedua garis skala yang saling lurus atau berhimpit.
5.    Pada masing-masing mikrometer dihitung banyaknya anak skala mulai dari yang saling lurus pertama sampai yang kedua.
6.   Dari sini dapat dihitung :
1 skala mikrometer okuler = ...skala mkrometer objektif.
7.    Kemudian mikrometer objektif diambil dan disimpan. Sedangkan mikrometer okuler tetap dibiarkan untuk dipakai dalam pengukuran luas bidang pandang.
   
 
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1     Hasil Pengamatan
4.1.1 Pengamatan Mikroskop Stereo

Hasil penelitian

Keterangan !
1.  Lensa okuler                                        
2.  Tabung tubuh
3.  Lensa obyektif
4.  meja objek
5.  penjepit
6.  kaki dasar
7.  lengan
8.  pemutar halus
9.  pemutar kasar
 
4.1.2 Pengamatan Mikroskop Cahaya


Hasil penelitian

Keterangan !
1.      Lensa okuler
2.      Tabung tubuh
3.      Penyesuaian kasar
4.      Penyesuaian halus
5.      Lengan
6.      Revolver
7.      Lensa objektif
8.      Penjepit
9.      pentas
10.  Kondensor bawah
11.  Diafragma iris
12.  Penyesuaian kondensor
13.  Cermin
14.  Kaki dasar
4.1.3 Pengamatan Bayangan Mikroskop
                   B 
                              Sebelum                sesudah


4.1.4 Pengamatan Kalibrasi Mikrometer

4.2  Pembahasan
4.2.1 Fungsi dan Bagian-Bagian Mikroskop
Mikroskop adalah daya pembesaran dan penguraiannya mencerminkan berapa kali lebih besar objek bendanya terlihat di bandingkan dengan ukuran sebenarnya. berdasarkan sumber cahayanya mikroskop dibedakan menjadi dua yaitu Mikroskop Cahaya dan mikroskop elektron dan fungsi dari bagian-bagian mikroskop adalah sebagai berikut:

1.    Lensa okuler berfungsi untuk melihat bayangan akhir objek yang diamati.
2.    Tabung tubuh berfungsi sebagai penghubung lensa objektif dan lensa okuler.
3.    Penyesuaian kasar berfungsi untuk mencari fokus bayangan objek atau benda secara cepa sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat.
4.    Penyesuaian halus berfungsi yntuk memfokuskan bayangan objek atau benda secara lambat, sehingga tabung mikroskop akan turun atau naik secara lambat.
5.    Lengan berfungsi untuk pegangan saat membawa mikroskop.
6.    Revolver berfungsi untuk memilih lensa objektif dengan pembsaran yang akan diamati.
7.    Lensa objektif berfungsi sebagai pembesar objek yang diamati.
8.    Penjepit berfungsi untuk menjepit objek yang kita amati.
9.    pentas berfungsi untuk meletakkan spesium.
10.Kondensor bawah berfungsi sebagai pengatur cahaya.
11.Diafragmairis berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang jatuh pada spesimen.
12.Penyesuaian kondensor berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk.
13.Cermin berfungsi sebagai pemantul cahaya yang datang ke kondensor.
14.Kaki dasar berfungsi untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja.
4.2.2   Proses Terjadinya Bayangan Pada Mikroskop
cahaya yang di pantulkan oleh cermin akan masuk melewati diafragma dan kondensor akan menembus objek glass dan kemudian masuk ke dalam lensa obyektif sehingga menghasilkan bayangan nyata, terbalik,dan diperbesar. Setelah itu cahaya diteruskan sehingga masuk ke dalam lensa okuler yang dekat dengan mata yang membentuk suatu bayangan maya, terbalik, dan diperbesar.
4.2.3 Pada Sifat-Sifat Bayangan Pada Mikroskop
hasil pengamatan terhadap huruf B yang ada diatas diperoleh hasil bahwa bayangan huruf B maya, terbalik dan diperbesar. Karena sifat bayangan yang terbentuk pada lensa akan berbeda antara lensa obyektif dan lensa okuler. Pada lensa obyektif sifat bayangan bendanya akan terlihat nyata, terbalik dan diperbesar. Sedangkan pada lensa okuler sifat bayangan bendanya akan terlihat maya, terbalik dan diperbesar.dapat disimpulkan bahwa hasil pengamatan huruf B diatas adalah sifat bayangan lensa okuler karena hasil dari huruf B diatas maya, terbalik dan diperbesar.
4.2.4 Fungsi Air Pada Praktikum
Pada praktikum ini air sangat diperlukan dan mempunyai peranan yang sangat penting. Karena air berfungsi untuk melengketkan objek yang kita amati pada objek glass dan pada waktu ditutup dengan deck glass agar deck glass menjadi lengket. Selain itu air juga mempermudah dalam melakukan pengamatan dan yang paling penting adalah memperjelas benda (objek) yang akan kita amati sehingga air sangat dibutuhkan dalam melakukan praktikum selain alat dan objek yang kita amati. 
4.2.5 Kalibrasi
Merupakan proses menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu.
Cara yang digunakan untuk menentukan kalibrasi adalah sebagai berikut :
1.    Skala-skala pada mikrometer obyektif dan mikrometer okuler tersebut disejajarkan, dimana salah satu anak skala diatur sedemikian rupa sehingga saling lurus.
2.    Dicari satu anak skala dari mikrometer obyektif dan mikrometer okuler yang  saling lurus atau berhimpit.
3.    Pada mikrometer obyektif dan mikrometer okuler dihitung banyaknya anak skala mulai dari yang saling lurus pertama sampai yang kedua.
4.    Kemudian mikrometer objektif diambil dan disimpan. Sedangkan mikrometer okuler tetap dibiarkan untuk dipakai dalam pengukuran luas bidang pandang.
Sehingga dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut :
Skala Okuler = Skala Mikrometer Obyektif  x 0,01
                               Skala Mikrometer Okuler                        

Jadi rumus diatas sangat perlu sekali karena Untuk mengukur suatu sel kita perlu menggunakan micrometer okuler karena dengan menggunakan micrometer okuler dapat membentuk suatu gambar dua dimensi sehingga dalam pengukuran sel kita akan lebih mudah dalam mengamati. Pada micrometer okuler kita juga akan mengetahui berapa panjang sel tersebut karena akan terlihat skala ukurannya. Dengan cara memperpadukan skala okuler dengan skala obyektif yang saling berhimpit.


BAB V
PENUTUP


5.1  Kesimpulan
Mikroskop adalah  daya pembesaran dan penguraiannya mencerminkan berapa kali lebih besar objek bendanya terlihat di bandingkan dengan ukuran sebenarnya.
Mikroskop berdasarkan sumber cahayanya di bedakan menjadi dua yaitu Mikroskop Cahaya dan mikroskop elektron
Fungsi dari bagian-bagian mikroskop adalah :
1.    Lensa okuler berfungsi untuk melihat bayangan akhir objek yang diamati.
2.    Tabung tubuh berfungsi sebagai penghubung lensa objektif dan lensa okuler.
3.    Penyesuaian kasar berfungsi untuk mencari fokus bayangan objek atau benda secara cepa sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat.
4.    Penyesuaian halus berfungsi yntuk memfokuskan bayangan objek atau benda secara lambat, sehingga tabung mikroskop akan turun atau naik secara lambat.
5.    Lengan berfungsi untuk pegangan saat membawa mikroskop.
6.    Revolver berfungsi untuk memilih lensa objektif dengan pembsaran yang akan diamati.
7.    Lensa objektif berfungsi sebagai pembesar objek yang diamati.
8.    Penjepit berfungsi untuk menjepit objek yang kita amati.
9.    Pentas berfungsi untuk meletakan spesimen.
10.Kondensor bawah berfungsi sebagai pengatur cahaya.
11.Diafragmairis berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang jatuh pada spesimen.
12.Penyesuaian kondensor berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk.
13.Cermin berfungsi sebagai pemantul cahaya yang datang ke kondensor.
14.Kaki dasar berfungsi untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja.  
Sifat bayangan yang terbentuk pada mikroskop akan berbeda antara lensa objektif dan lensa okuler. Pada lensa objektif bayangannya adalah nyata, terbalik, dan diperbesar. Sedangkan pada lensa okuler sifat bayangannya adalah maya, terbalik, dan diperbesar. 
Kalibrasi merupakan proses menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu.
5.2     Saran
           Diharapkan untuk laporan praktikum biologi umum literaturnya jangan banyak-banyak kareana kami cukup kesulitan dalam mencari referensi, karena yang melakukan praktikum bukan jurusan matematika saja tetapi semua jurusan sains juga melakukan praktikum sedangkan buku yang ada diperpustakaan tidak selengkap yang kita bayangkan.
           Diharapkan untuk penulisan laporan jangan dipersulit karena tugas kita bukan biologi saja tetapi masih banyak tugas lain yang perlu dikerjakan dan dikumpulkan bersamaan. Sedangkan waktu kita terbatas Karena adanya PKPBA dan waktu kita di ma’had juga terkontrol dengan adanya kegiatan-kegiatan.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, A Neil. 2006. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Giancoli, C Douglas. 2001. Fisika. Jakarta: Erlangga.
Harlay, P  John. 2008. Laboratory Exercises In Microbiology. New York: MC. Graw Hill Higher Education.

Hart, Michael H. 1978. 100 Tokoh Paling Berpengaruh Dalam Sejarah. Jakarta: Pustaka Jaya.

Tipler, A Paul. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.
Wheeler Margaret F, Volk Wesley A. 1988. Mikrobiologi Dasar. Jakarta:        Erlangga.




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar